Di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, mayoritas masyarakatnya gemar makan bantal. Ops, bantal
di sini maksudnya bukan alas kepala untuk tidur, melainkan kue
tradisional yang terbuat dari ketan. Bentuk jajanan khas ini mirip
seperti bantal tidur, karena itulah dinamakan bantal.
Di bulan suci Ramadan, sebagian warga Lombok biasanya menjadikan kue
bantal sebagai makanan pembuka saat berbuka puasa. Juga menjadi sajian
saat tadarus Al Quran. Rasanya manis dan pisangnya yang empuk membuat
siapapun yang memakannya pasti ketagihan.
Bantal terbuat dari ketan yang ditambahi pisang di tengahnya dan
dibungkus menggunakan daun aren. Proses pembuatan kue bantal ini
terbilang cukup mudah yaitu hanya dengan membuat cetakan dari daun aren
berbentuk kubus, kemudian ketan dan pisang diisi kedalamnya. Setelah
itu, bantal dimasukkan ke dalam panci berisi air panas untuk dimasak.
Seiring perkembangan zaman, kue bantal saat ini tidak mudah dijumpai di
Lombok. Makanan khas ini baru bisa diperoleh di sebuah desa yang
terletak di Lombok Timur yaitu Desa Gapuk, Kecamatan Suralaga, Kabupaten
Lombok Timur. Letaknya sekitar 50 km dari kota Mataram.
Lokasi desa ini sangat strategis, berada di pinggir jalan utama. Karena
itu, wisatawan baik lokal maupun asing dapat dengan mudah menjangkau
tempat penjual bantal ini.
Harga bantal terbilang cukup murah yaitu Rp 25 ribu per ikat yang berisi 30 buah bantal. Namun untuk satuan, harganya Rp 1000.
Setiap hari, lebih dari seratusan orang menyempatkan diri membeli
jajanan khas ini. Bahkan tidak sedikit yang datang dari luar kota. Jamal
misalnya. Warga Surabaya ini mengaku selalu membeli bantal setiap kali
berkunjung ke Lombok. Bagi Jamal, bantal adalah jajanan yang lezat dan
tidak ditemukan di daerah manapun.
FOR INFORMATION ABOUT TRAVEL ON LOMBOK / PAKEJ PERCUTIAN BOLEH WA : +62 82237716583 (AFFANDI)
FOR INFORMATION ABOUT TRAVEL ON LOMBOK / PAKEJ PERCUTIAN BOLEH WA : +62 82237716583 (AFFANDI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar